Ahlan Wasahlan Selamat Datang....Semoga ada manfaatnya disisi Allah SWT....untuk paparan terbaik, pastikan anda menggunakan mozilla firefox ....ustazfarihan

Selasa, 5 Jun 2012

Akibat Tidak Ada Didikan Rohani

Manusia ini kalau dari kecil tidak dididik rohaninya

Hanya diberi ilmu-ilmu syariat

yang lahir-lahir sahaja

Dia akan lebih kenal orang lain dari dirinya

Kejahatan orang lain dia lebih nampak

dari kejahatan dirinya sendiri

Orang lain sombong atau ego dia nampak

pada masa yang sama ego dirinya

lebih besar dari orang itu dia tidak terasa

Di waktu dia susah, orang tidak membantunya

dia terasa, padahal dia sendiri

tidak pernah membantu orang

dia tidak terasa satu kesalahan

Orang mementingkan diri dia tersinggung

dia mementingkan diri

dia tidak sedar yang sudah jadi budaya

Orang lain bakhil, dia nampak tidak patut

dia sendiri bakhil seolah-olah tidak mengapa

Orang tidak sabar, dia nampak sangat

dia tidak sabar, payah dia hendak memahaminya

Begitulah manusia jika tersalah didik dari kecilnya

Soal-soal roh atau hati yang ada hubungan

dengan mahmudah dan mazmumah

tidak pernah dia kenal

Kalaupun dia diajar tentang Islam hanya banyak

menekankan syariat lahir semata-mata

Akibatnya dia tidak kenal diri sendiri

Tidak kenal diri sendiri ertinya

tidak boleh nilai diri
Tidak boleh nilai diri sendiri,

kejahatan orang lainlah yang dia nampak

Kejahatan diri sendiri dia tidak nampak

Kejahatan diri sendiri dia tidak sedari

Oleh itu orang ini selalu sahaja menuding jari

kepada orang lain

Dirinya terkecuali daripada kesalahan

Ramai manusia di dunia hari ini bersikap begini



nukilan sajak
pendidikan rohani

Selasa, 3 Mei 2011

Apabila Hati Sudah Buta

APABILA hati manusia telah buta
Atau jika hati manusia telah mati
Perasaannya yang positif sudah tidak ada lagi
Kasih sayangnya hilang, rasa simpatinya gersang
Bertimbang rasa sesama manusia lenyap sama sekali
Belas kasihannya tercabut sama sekali dari jiwanya
Maaf-bermaafan tidak akan berlaku sesama manusia
Di waktu itu hatinya kejam, jiwanya keras
Kalau dia menzalim atau menganiaya manusia,
terhibur hatinya
Kalau dia disinggung orang, sangat berdendam
Jika orang mendapat kesusahan gembira hatinya
Puas hatinya melihat orang di dalam penderitaan
Dia jadi orang pemarah, emosional dan pemberang
Jangan ada orang yang mencabarnya, dia tidak sabar
Dia akan bertindak balas kepada orang itu
Kalau mendapat pangkat, kekayaan,
sombongnya terserlah
Jika mendapat kesusahan atau ujian,
aduh, sungguh derita jiwanya
Sentiasa sahaja keluh-kesah, resah dan gelisah
Marah-marah pun tiba hingga sikap tidak normal lagi
Pantang diberi ingatan dan nasihat
Payah mahu menerima bahkan dia tersinggung
Sakit hati pun membara kepada orang itu
Begitulah jika hati manusia sudah buta
Atau kalau jiwa manusia telah mati
Oleh itu hati kenalah jaga
Jangan biarkan ia buta atau mati

Jumaat, 22 Oktober 2010

Nama Syurga, tingkatan, dan calon-calon penghuninya

Surga (Al-Jannah) adalah suatu tempat di alam akhirat yang penuh dengan segala macam kenikmatan dan kesenangan.
Allah Swt. menjadikan tempat ini bagi hamba-Nya yang takwa. Antara lain diterangkan dalam surat Al-Baqarah ayat 82 sbb :
"Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, menjadi penghuni surga. Kekallah mereka didalamnya."

Gambaran tentang Surga di dalam Al-Qur'an antara lain sebagai berikut : surga seluas langit dan Bumi (Al-Hadid:21), di dalamnya terdapat pohon-pohon dan buah-buahan (Ar-Rahman:54,68, dan Al Waqi'ah :28,29,32-33), terdapat istana-istana dan mengalir sungai-sungai dibawahnya (Al-Furqan:10), tahta-tahta kebesaran dan ranjang-ranjang emas/permata (Ash Safaat:44 dan Al Waqi'ah : 15), serta ditemani bidadari-bidadari (Ar-Rahman : 72 dan Ad Dukhan : 54)

Nama Surga, tingkatan, dan calon-calon penghuninya sbb :

1. Surga Firdaus
Dijadikan dari emas yang merah. Dalam Al-Mukminun :1-11, dijelaskan bahwa surga ini untuk orang-orang yang khusyuk sholatnya, menjauhkan diri dari perbuatan sia-sia, aktif menunaikan zakat, menjaga kemaluannya, memelihara amanah, menepati janji, dan memelihara sholatnya.
2. Surga 'Adn
Diciptakan dari intan putih. Penghuninya yaitu orang yang bertakwa kepada Allah (An Nahl :30-31), benar-benar beriman dan beramal saleh (Thaha:75-76), banyak berbuat baik (Fathir:32-33), sabar, menginfakkan hartanya, dan membalas kejahatan dengan kebaikan (Ar Ra'ad :22-23).
3. Surga Naim
Dijadikan dari perak putih. Diperuntukkan bagi orang yang benar-benar bertakwa kepada Allah dan beramal saleh (Al Qalam : 34, Luqman : 8, Yunus : 9, dan Al-Haj : 56).
4. Surga Ma'wa
Diciptakan dari jamrud hijau. Adalah tempat orang-orang yang bertakwa kepada Allah (An Najm:15), beramal saleh (As Sajdah : 19) serta takut kepada kebesaran Allah dan menahan hawa nafsunya (An Naziat : 40-41).
5. Surga Darussalam
Diciptakan dari Yakut merah. Penghuninya yaitu orang-orang yang kuat iman dan Islamnya, memperhatikan ayat-ayat Allah, serta beramal Saleh (Al An'am : 27).
6. Surga Darul Muqamah
Diciptakan dari permata putih. Dihuni oleh orang-orang yang kuat iman Islamnya, banyak berbuat kebajikan, dan jarang berbuat kesalahan.
7. Surga Al-Maqamul Amin
Diciptakan dari permata putih. Kediaman orang-orang yang bertakwa (Ad dukhan : 51).
8. Surga Khuldi
Diciptakan dari marjan merah dan kuning. Dihuni oleh orang-orang yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya (Al Furqaan :15).

Jarak antara tingkatan surga yang satu dengan yang lainnya diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abi Said Al-Khudri : "Surga itu terdiri dari seratus tingkat. Antara tingkat yang satu dengan yang lainnya berjarak seperti antara Bumi dan langit. Dan tingkatan tertinggi adalah surga Firdaus.".

Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a., surga memiliki 8 pitu dari emas yang ditaburi mutiara. Pintu-pintu tersebut adalah :

1. Pintu untuk para Nabi, Rasul, syuhada, dan dermawan.
2. Pintu bagi orang-orang yang mendirikan sholat dengan menyempurnakan syarar rukunnya dan wudhunya.
3. Pintu buat orang-orang yang mengeluarkan zakat dengan kebersihan jiwa.
4. Pintu untuk orang-orang yang memerintah kebaikan dan melarang kemungkaran.
5. Pintu orang-orang yang mencegah hawa nafsu dan kesyahwatan.
6. Pintu buat orang-orang yang menunaikan ibadah Haji dan umrah.
7. Pintu bagi para ahli Jihad (berjuang menegakkan agama Allah)
8. Pintu bagi orang-orang yang bertakwa, berbakti kepada orangtua, dan menyambung tali persaudaraan.

Selasa, 31 Ogos 2010

Semarakkan Ibadah Pada 10 Akhir Ramadhan

Menghidupkan malam-malam tersebut dengan 'ibadah.
Mengejutkan ahli keluarga untuk sama-sama ber'ibadah menghidupkan malam-malam tersebut.

Mengikat tali pinggang [tidak bersama isteri]. Diriwayatkan daripada A'isyah r.a bahawa Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud " Adalah Rasulullah s.a.w apabila tiba sepuluh terakhir [Ramadhan] beliau akan menghidupkan malamnya dan mengejutkan isteri-isterinya dan mengikat tali pinggangnya [tidak bersama isteri]".
[Riwayat Bukhari dan Muslim]

Mandi antara maqrib dan insya' dan menghiaskan diri dengan pakaian yang indah dan wangi-wangian. terutamanya malam-malam ganjil.

Berusaha bersungguh-sungguh agar dikerniakan Lailatul Qadr. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a katanya Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud " Sesiapa yang mendirikan solat pada malam Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan mengharapkan keredhaan ALlah, maka akan diampunkan segala dosa yang dilakukannya sebelum itu'.

Melakukan iqtikaf di masjid pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, diriwayatkan daripada Ibn Umar r.a katanya yang bermaksud " Biasanya Nabi s.a.w ber'iqtikaf pada sepuluh hari terakhir dalam bulan Ramadhan".

Membayar zakat fitrah, zakat harta dan zakat pendapatan.

Memperbanyakkan sedaqah.

Tanda-tanda Lailatul Qadr.

Diterangkan dalam sebuah hadis antara tanda-tandanya ialah:

Udara pada malam itu amat nyaman, tidak panas dan tidak terlalu sejuk.

Terbit matahari pada pagi esok harinya dalam keadaan putih bersih, bagaikan bulan purnama, sinarnya lembut dan tidak terik.

Tidak terasa kepanasan pada siang harinya, walaupun matahari sengat cerah dan terang benderang.


Hikmah disembunyikan Lailatul Qadr.

Supaya kita berusaha untuk mendapatkannya.

Supaya kita berusaha meningkatkan 'ibadah pada sepuluh malam terakhir Ramadhan.

Memperbanyakkan doa' untuk memperolehinya.


Adab Mengakhiri Ramadhan dan Menyambut Eid Mubarak.

ALlah menyuruh kita agar mengiktiraf akan kebesaranNya dengan mengucapkan Takbir pada malam Eidul Fitri dengan gema yang mampu menggemparkan para syaitan.

ALlah menyuruh kita supaya memohon keampunan dengan memperbanyakkan istiqfar.

ALlah memerintahkan kita supaya mengeluarkan 'sadaqatul fitri' [membayar zakat fitrah].

Keluar beramai-ramai untuk menunaikan solat eidul fitri dan mendengar khutbah denga penuh penghayatan.

Bertemu, beramah mesra dan bermaaf-maafan sesama muslimin.

Menziarahi qubur dan memohon keampunan untuk ahli-ahlinya.

Kunjung-mengunjung dan ziarah-menziarahi untuk mengeratkan silaturrahim.


Akhirul kalam, saya mengucapkan selamat menyambut Eid Mubarak semoga madrasah Ramadhan yang meninggalkan kita memberi kesan yang berpanjangan untuk kita meneruskan segala 'amalan yang telah kita lakukan selama sebulan dibulan-bulan yang seterusnya, semoga Ramdhan kali ini kita tidak rugi lagi, lebih bermakna dan mendapat kebaikkannya, kullu am wa antum bi khair.

Khamis, 18 Februari 2010

Masuk Syurga

Terdapat 70,000 umat Muhammad s.a.w yang dapat masuk syurga tanpa hisab dan tiada azab. Ini bersumberkan hadis yang diriwayat Bukhari dan Muslim bersumber daripada Ibnu Abbas r.a. Muka mereka bercahaya seperti bulan purnama. Mereka adalah:

1. Ahl al-fadl (ahli kemuliaan)- orang yang menanggung kesakitan apabila diperbodohkan, bersabar apabila dizalimi dan memaafkan apabila dilakukan kejahatan terhadap mereka.

2. Ahli as sabr (ahli kesabaran)- bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah dan menghindarkan maksiat terhadap-Nya.

3. Jiran-jiran Allah- saling berziarah dalam berkasih-sayang kerana Allah, duduk dan bangun bersama-sama saudara mereka kerana Allah.

(hadis riwayat Abu Nu'aim daripada Ali bin Husain)

4. Orang yang mati dalam perjalanan ke Mekah samada pergi atau balik

(hadis riwayat Jabir)

5. penuntut ilmu, perempuan yang taat kepada suami dan anak yang berbakti kepada ibu bapa

(hadis marfu' sumber Abu Ayyaub al-ansari)

6. Sesiapa yang berjalan kerana hendak menunaikan hajat saudaranya yang muslim sehingga tertunai hajat itu dan meniggal dalam masa tersebut.

(hadis marfu' sumber daripada Anas)

7. Sesiapa yang mengasuh kanak-kanak sehingga berupaya mengucapkan 'lailahaillallah"

(hadis sumber daripada A'isyah r.a)

8. Orang islam lelaki dan perempuan yang mati pada malam dan siang hari Jumaat

(hadis marfu' sumber daripada 'Ata')

9. Hamba yang bersabar apabila diuji dengan bala bencana pada tubuhnya dan anaknya

(hadis marfu' riwayat Hakim at-Tirmidzi)

10. Orang yang menggali perigi di tengah padang dengan penuh keimanan dan mengharapkan ganjaran Allah

(Ibn Mas'ud)

Al-Hakim dan al-Baihaqi mengeluarkan hadis yang bersumber daripada Jabir secara marfu': "Barangsiapa yang lebih kebajikannya atas kejahatannya, maka mereka itulah yang masuk ke syurga tanpa hisab, dan barang siapa yang sama kebajikannya dan kejahatannya maka mereka itulah yang dihisabkan dengan hisab yang sedikit, dan barang siapa yang kejahatannya lebih banyak, maka dialah yang diberikan syafaat setelah menerima siksaannya."


Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang dapat masuk syurga tanpa hisab dan dibentangkan suratan amal. Tajdidkan niat. Ikhlaskan diri. Biar tidak dipuji manusia. Pentingnya adalah nilaian pandangan Allah taala.


***sumber daripada buku Misteri di sebalik tiupan sangkakala saringan daripada kitab At-Tazkirah fi Ahwal al-Mauta wa Umur al-Akhirah oleh Imam al-Qurtubi dan Kasyful Ghummah pada menyatakan orang mati & hal hari kiamat oleh Syeikh Daud al-Fatani yang disusun oleh Muhammad Ramzi Omar.

Diriwayatkan bahawa Rasulullah saw telah bersabda:
"Apabila telah datang hari kiamat, maka didatangkan 4 golongan manusia di sisi pintu syurga tanpa dihisab dan disiksa, mereka ialah ;
1. Orang alim yang mengamalkan ilmunya.
2. Seorang haji yang sewaktu menunaikan haji tidak melakukan sebarang perkara yang membatalkan hajinya.
3. Orang yang mati syahid di dalam peperangan.
4. Dermawan yang mengusahakan harta yang halal dan membelanjakannya di jalan Allah tanpa riak.
Keempat-empat golongan ini berebut untuk mendahului memasuki syurga, kemudian Allah memerintahkan kepada Jibrail as menghakimi mereka.
Berkata Jibrail as kepada orang mati syahid : "Apakah yang telah kamu lakukan sewaktu di dunia sehingga kamu hendak masuk ke syurga?"
Berkata orang yang mati syahid : "Aku telah terbunuh dalam peperangan kerana mencari keredhaan Allah."
Berkata Jibrail as : "Dari siapa kamu mendapat tahu tentang pahala orang yang mati syahid?"
Orang yang mati syahid menjawab : "Aku mendengar daripada alim ulama."
Berkata Jibrail as lagi : "Jagalah kesopanan, jangan kamu mendahului guru yang mengajar kamu."
Kemudian Jibrail as bertanya kepada yang mengerjakan haji : "Apakah yang kamu telah lakukan di dunia dahulu sehingga kamu hendak masuk ke syurga?"
Berkata yang berhaji : "Aku telah menunaikan haji semata-mata kerana Allah."
Berkata Jibrail as : "Siapakah yang memberitahumu tentang pahala haji?"
Berkata yang berhaji : "Aku mendengar dari alim ulama."
Berkata Jibrail as lagi : "Jagalah kesopananmu, jangan kamu mendahului guru yang mengajar kamu."
Berkata Jibrail as kepada penderma pula : "Apakah yang kamu lakukan sewaktu kamu di dunia dulu?"
Menjawab si penderma : "Aku telah banyak menderma semata-mata untuk mendapatkan keredhaan Allah S.W.T."
Jibrail as berkata lagi : "Siapakah yang memberitahumu tentang pahala orang yang menderma kerana Allah?"
Berkata si perderma, "Aku mendengarnya dari para alim ulama."
Maka Jibrail as pun berkata : "Jagalah kesopananmu, jangan kamu mendahului guru yang mengajar kamu."
Kemudian orang alim berkata : "Ya Tuhanku, tidaklah boleh aku menghasilkan ilmu kecuali dengan sebab sifat kasih dermawan dan kebaikan orang yang dermawan itu."
Lalu Allah swt berfirman yang bermaksud : "Telah benar kata si alim itu, bukakanlah pintu syurga supaya si dermawan masuk dahulu. Kemudian barulah orang-orang lain masuk."
Nabi Muhammad S.A.W. telah bersabda : "Keutamaan orang alim di atas ahli ibadah itu seperti keutamaan saya di atas orang yang paling rendah di antara kamu."
Allah S.W.T. berfirman, maksudnya, "Aku Maha Berilmu dan Aku suka kepada orang yang berilmu."

Ahad, 24 Januari 2010

Allah humma faqihna fid din wa allimna takwil

Pagi tadi aku sempat menonton program tanyalah ustaz.Seronok aku tengok ustaz Nizam kat TV.teringat pulak aku kat Maahad Mahmud.

Seorang pemanggil menalipon menayakan ustaz berkenaan masalah solat sunat hadiah.Nampaknya beliau begitu berhati-hati menjawap persoalan ini.Ustaz Nizam merendahkan diri dengan menyatakan dengan ilmunya yang sedikit dan pembacaannya yang belum luas.Beliau belum berjumpa dengan nas dan hujah yang kuat tentang solat sunat tersebut.tetapi beliau mencadangkan agar melakukan solat sunat rawatib dan seterusnya mendoakan kepada simati bukannya solat hadiah pahalanya di sedekahkan kepada simati.Beliau juga menyatakan jika ada terjumpa nas yang sohih maka dipersilakan.Nampak betul ustaz Nizam begitu menjaga ukhwah dalam menghuraikan masalah tersebut.Tahniah ustaz Nizam.

Berbeza pulak dengan ustaz yang satu ini.tak perlu namanya didedahkan.Bukan Dr Asri juga bukan Dato Shamsuri.

Tadi aku sempat mendengar kuliah Maghrib berdekatan juga dengan masjid batu yang begitu popular di Malaysia.Aku tak pergi masjid batu tapi ke masjid lain sebab kebetulan aku rindu sangat kat seorang ustaz yang baru meninggkat popularitinya.
Selesai kuliahnya aku merenung panjang.Kenapakah seorang ustaz yang pada orang ramai mengakui kehebatannya.Tiba-tiba malam ni aku termenung panjang.Hujahnya tentang isu penggunaan nama Allah nampak kurang memuaskan hatiku.Adakah patut beliau meminta semua jemaah tidak bersetuju dengan Ahli Parlimen yang menyokong isu penggunaan nama Allah.Lebih membinggungkan beliau mengemukakan hujah akal yang pada aku kacang untuk membalasnya.Banyak hujjah2nya mengelirukan dan menghilangkan kagum aku padanya.

Apa yang merisaukan aku masih ramai jemaah yang salam berciumkan tangan dengannya.Nampaknya masih ramai lagi jemaah hatta ustaz mahupun ulamak yang belum faqqih dalam agama Islam ini.

Ya Allah.Allah humma faqihna fid din wa allimna takwil wahdina sirotaqal mustaqim

Sabtu, 16 Januari 2010